Apa Kekurangan Facebook?

Sejak diluncurkan pada tahun 2004, layanan jejaring sosial Facebook telah berkembang menjadi lebih dari satu miliar pengguna. Meskipun ada banyak keuntungan menggunakan layanan ini, sayangnya ada juga beberapa aspek negatif. Selain berpotensi membuat ketagihan dan menghambat produktivitas, layanan tersebut dapat membuat Anda rentan terhadap malware, virus, bahkan pencurian identitas jika tidak hati-hati. Facebook juga dikenal menempatkan ketegangan pada hubungan karena betapa mudahnya untuk terhubung dengan orang-orang dari masa lalu Anda.

Kecanduan

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Leif Denti di Universitas Gothenburg, menghabiskan waktu di Facebook bisa membuat ketagihan. Peserta dalam penelitian tersebut melaporkan bahwa mereka merasa tidak nyaman ketika mereka tidak dapat secara teratur memeriksa akun Facebook mereka. Dengan orang lain yang terus-menerus memposting foto baru atau pembaruan status, orang yang menjadi kecanduan Facebook dapat merasa kehilangan jika mereka tidak terus-menerus masuk. Menurut penelitian, para pengguna ini bahkan tidak menyadari bahwa mereka terlibat dalam penggunaan yang berlebihan. layanan, karena menjadi kebiasaan yang tidak disadari.

Kehilangan Produktivitas

Facebook dapat menjadi ancaman serius bagi produktivitas siswa dan karyawan. Studi oleh Nucleus Research menunjukkan bahwa rata-rata 1,5 persen dari total produktivitas kantor hilang melalui karyawan yang mengakses Facebook selama jam kerja. Dua pertiga peserta dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa mereka mengakses akun Facebook mereka saat bekerja, dengan 6 persen mengakui bahwa seluruh profil Facebook mereka dibuat di tempat kerja. Studi yang dilakukan di Ohio State University menunjukkan bahwa pengguna Facebook belajar antara satu dan lima jam seminggu sementara non-pengguna biasanya menghabiskan 11 jam atau lebih untuk belajar. Produktivitas dapat menurun karena waktu yang terbuang di Facebook untuk bermain game, mengobrol dengan teman, atau menjelajahi foto baru. Banyak permainan di Facebook mengharuskan Anda untuk memeriksa kembali setiap beberapa menit untuk terus bermain, yang dapat membuang banyak waktu.

Malware & Virus

Basis pengguna yang besar dan kemudahan berbagi konten di Facebook membuat situs ini menjadi sasaran empuk malware, meskipun ada upaya Facebook untuk mencegah infeksi malware dan virus. Ketika akun Facebook disusupi oleh virus atau malware, sering kali secara otomatis memposting tautan dan pembaruan status dalam upaya untuk menipu pengguna lain. Jika Anda mengeklik salah satu tautan spam ini, akun Anda dapat disusupi. Hindari mengklik tautan Facebook yang menjanjikan untuk menampilkan konten atau video mengejutkan yang mengharuskan Anda menginstal pembaruan untuk dilihat.

Pencurian identitas

Facebook memungkinkan Anda untuk berbagi banyak informasi pribadi tentang diri Anda, yang dalam beberapa kasus dapat menyebabkan pencurian identitas. Kecuali Anda sangat berhati-hati dengan pengaturan privasi di akun Anda dan menerima permintaan pertemanan dari orang asing, kemungkinan informasi pribadi Anda akan berakhir di tangan yang salah. Peretas kemudian dapat menggunakan informasi ini untuk mendapatkan akses ke akun online Anda yang lain, atau bahkan membuka akun baru menggunakan identitas Anda. Informasi yang diungkapkan pengguna secara sukarela di Facebook seringkali merupakan informasi yang sama yang digunakan sebagai pertanyaan keamanan umum saat membuka akun online. Pengguna yang tidak bermoral yang dipersenjatai dengan informasi ini dapat merusak reputasi dan keuangan Anda.

Perilaku Antisosial

Studi oleh seorang profesor psikologi di California State University menunjukkan bahwa terlalu sering menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook dapat menyebabkan perilaku antisosial. Remaja mungkin juga menjadi korban perundungan siber di Facebook atau terlibat dalam perilaku narsis sendiri. Menurut sebuah survei oleh Pew Research Center Internet & American Life Project, hingga 15 persen remaja di jejaring sosial telah menjadi sasaran cyber bullying, sementara 88 persen telah menyaksikan orang lain menjadi jahat. Karena Facebook memungkinkan pengguna untuk mengunggah foto diri mereka sendiri yang kemudian dapat "disukai" oleh teman-teman, hal itu dapat menyebabkan remaja memiliki masalah harga diri jika foto mereka tidak mendapatkan suka sebanyak teman-teman mereka. Pengguna juga lebih cenderung terlibat dalam argumen online karena mereka tidak bertatap muka dengan orang tersebut.

Masalah Hubungan

Karena Facebook memudahkan untuk menemukan dan terhubung dengan orang-orang dari masa lalu Anda, itu juga dapat membuat hubungan menjadi tegang. Sebuah survei yang dilakukan oleh situs web perceraian Inggris mengungkapkan bahwa Facebook sering disebut sebagai alasan perceraian. Melihat pasangan berteman atau berbicara dengan seseorang di Facebook dengan siapa dia memiliki hubungan sebelumnya dapat menyebabkan kecemasan dan rasa tidak aman. Orang mungkin juga beralih ke Facebook saat mereka bertengkar atau berselisih paham dengan pasangannya. Hal ini dapat menyebabkan cucian kotor ditayangkan di depan umum melalui komentar yang tidak pantas atau pembaruan status yang diposting dalam kemarahan. Pasangan yang putus juga dapat menggunakan Facebook sebagai platform untuk mendapatkan kembali mantan pasangan mereka, yang dapat membahayakan hubungan di masa depan. Dalam sebuah survei oleh American Academy of Matrimonial Lawyers, Facebook disebut-sebut sebagai sumber utama informasi kompromi yang mengarah pada perceraian.