Wifi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Sebagian besar device yang kita miliki, mulai dari smartphone hingga perangkat IoT, menggunakan wifi untuk terhubung ke internet. Dan pastinya, kita ingin koneksi wifi kita aman dan terlindungi.
WPA2, yang diperkenalkan pada tahun 2004, telah lama menjadi standar keamanan wifi. Namun, dengan perkembangan teknologi yang pesat, beberapa kelemahan WPA2 terungkap dan menjadi sorotan para penyerang. Inilah mengapa WPA3 diperkenalkan sebagai penyempurnaan WPA2 dan untuk mengatasi kelemahan yang ada.
Salah satu perbedaan utama antara WPA3 dan WPA2 adalah cara autentikasi yang digunakan. WPA2 menggunakan Pre-Shared Key (PSK), di mana password yang sama digunakan oleh semua pengguna. Sedangkan WPA3 menggunakan Simultaneous Authentication of Equals (SAE) yang memungkinkan setiap device memiliki password yang berbeda, sehingga lebih secure dan sulit untuk ditebak oleh penyerang.
Selain itu, WPA3 juga menggunakan Data Protection Protocol (DPP) yang memberikan security level lebih tinggi untuk perangkat-perangkat IoT. DPP memungkinkan perangkat IoT untuk terhubung ke jaringan wifi dengan cara yang lebih secure dan memastikan bahwa mereka hanya berkomunikasi dengan perangkat yang authorized.
Channel
Salah satu perbedaan utama antara WPA3 dan WPA2 adalah dukungan untuk mode operasi "Channel". Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan atau menonaktifkan penggunaan rentang kanal yang lebih lebar pada jaringan nirkabel.
Dalam WPA2, pengguna hanya dapat menggunakan saluran nirkabel berukuran 20 MHz. Namun, dengan adanya WPA3, pengguna dapat memilih untuk menggunakan saluran nirkabel berukuran 20 MHz atau 40 MHz. Ini memungkinkan adanya kecepatan transfer data yang lebih tinggi di jaringan nirkabel.
Penggunaan saluran nirkabel berukuran 40 MHz memungkinkan pengguna untuk mengalokasikan lebih banyak bandwidth untuk komunikasi nirkabel. Namun, ini juga bisa mengakibatkan gangguan dengan jaringan nirkabel lain yang berfungsi di saluran yang sama.
Pengaturan saluran nirkabel ini dapat diakses melalui antarmuka administrator pada router nirkabel. Pengguna juga disarankan untuk mempertimbangkan pengaturan saluran nirkabel yang optimal sebelum mengaktifkannya, karena dapat mempengaruhi kinerja jaringan secara keseluruhan.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua perangkat jaringan nirkabel mendukung penggunaan saluran nirkabel berukuran 40 MHz. Beberapa perangkat hanya mendukung 20 MHz. Oleh karena itu, sebelum mengaktifkan pengaturan saluran nirkabel ini, pastikan perangkat yang akan terhubung ke jaringan juga mendukungnya.
Secara keseluruhan, fitur "Channel" dalam WPA3 memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi pengguna dalam mengelola saluran nirkabel mereka. Namun, perlu perhatian ekstra ketika mengonfigurasinya untuk memastikan bahwa tidak ada gangguan dengan jaringan nirkabel lain yang ada di sekitar.
Otentikasi
Salah satu perbedaan utama antara WPA3 dan WPA2 adalah dalam hal otentikasi. WPA2 menggunakan otentikasi berbasis kata sandi, yang memungkinkan klien untuk terhubung ke jaringan Wi-Fi dengan memasukkan kata sandi yang benar. Namun, ini dapat rentan terhadap serangan brute force dan dictionary attacks, di mana seorang penyerang mencoba banyak kombinasi kata sandi sampai mereka berhasil menebak yang benar. Ini juga berarti jika seseorang mendapatkan akses ke kata sandi jaringan Anda, mereka dapat mengakses jaringan Anda dan mengambil kendali atas koneksi internet Anda.
Di sisi lain, WPA3 menggunakan otentikasi yang lebih aman yang disebut Simultaneous Authentication of Equals (SAE). Ini adalah protokol otentikasi publik yang memperkenalkan teknik yang dikenal sebagai Opportunistic Wireless Encryption (OWE) dan Dragonfly Key Exchange (Simultanious Authenticator) yang dirancang untuk memperbaiki beberapa kelemahan yang ada dalam WPA2.
SAE memungkinkan klien dan router untuk melakukan otentikasi secara langsung dan membangun kunci enkripsi mereka sendiri tanpa menggunakan kata sandi yang benar. Ini berarti bahwa bahkan jika seseorang mencoba menebak kata sandi jaringan Anda, mereka tidak akan dapat mendapatkan akses ke jaringan karena kunci enkripsi akan terus berubah. Dengan demikian, WPA3 membuat serangan brute force atau dictionary attacks menjadi tidak efektif.
WPA3 juga memperkenalkan proteksi terhadap serangan offline, di mana penyerang mencuri paket handshake yang dikirim saat klien pertama kali terhubung ke jaringan dan kemudian mencoba mendekripsi handshake tersebut secara offline menggunakan komputer mereka sendiri. Dalam WPA3, protokol Enhanced Open atau juga dikenal sebagai Opportunistic Wireless Encryption (OWE), digunakan sebagai mode otentikasi yang melindungi handshake dari serangan serangan offline ini.
Secara keseluruhan, WPA3 meningkatkan keamanan otentikasi di Wi-Fi dan mengurangi risiko serangan brute force, dictionary attacks, dan serangan offline. Ini membantu menjaga keamanan jaringan Wi-Fi Anda dan melindungi data pribadi Anda dari penyerang yang tidak berwenang.
Keamanan
Keamanan merupakan salah satu perbedaan utama antara WPA3 dan WPA2. WPA3 menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan WPA2. WPA3 memiliki kemampuan yang lebih tangguh dalam melawan serangan dari penjahat siber.
WPA3 menggunakan SAE (Simultaneous Authentication of Equals) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan autentikasi tanpa harus berbagi kata sandi (password). Hal ini dapat membantu melindungi jaringan dari serangan yang menggunakan kata sandi yang lemah atau mudah ditebak oleh penyerang.
WPA3 juga memperkenalkan fitur Enhanced Open, yang mengenkripsi data secara otomatis ketika terhubung ke jaringan Wi-Fi publik. Fitur ini mencegah pengguna lain yang terhubung ke jaringan yang sama untuk membaca data yang dikirimkan oleh pengguna.
WPA3 juga menghadirkan perubahan pada proses enkripsi dan dekripsi yang dilakukan oleh protokol keamanan. WPA3 menggunakan mode Operasi Enkripsi Blok-Galur Chaining-Longo (CCMP-128) sebagai standar enkripsi data, sedangkan WPA2 menggunakan TKIP atau CCMP-128. Mode enkripsi yang lebih kuat ini membuat serangan terhadap jaringan menjadi lebih sulit dilakukan oleh para penyerang.
WPA3 juga memiliki kemampuan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada versi WPA2 sebelumnya. Ini termasuk dalam hal mengamankan mode router access point dan mengatasi masalah pada pengaturan default yang rawan terhadap serangan penyerang. Dalam WPA3, pengguna dapat melakukan konfigurasi keamanan yang lebih ketat pada router mereka, sehingga jaringan mereka lebih aman.
Secara keseluruhan, WPA3 merupakan pembaruan yang lebih baik pada aspek keamanan dibandingkan dengan WPA2. Dengan peningkatan keamanan ini, pengguna dapat merasa lebih aman dalam menggunakan jaringan Wi-Fi di berbagai lokasi dan menghindari kemungkinan akses tidak sah ke informasi pribadi mereka. WPA3 juga memberikan alternatif yang lebih baik untuk mengamankan jaringan Internet of Things (IoT).
Kekuatan Kata Sandi
Kata sandi yang kuat sangat penting dalam menjaga keamanan jaringan. Dalam konteks perbandingan antara WPA3 dan WPA2, kekuatan kata sandi adalah hal yang perlu diperhatikan.
Pada umumnya, mode WPA2 menggunakan kata sandi yang sederhana dan mudah ditebak seperti 12345678 atau password. Ini membuat mereka rentan terhadap serangan kamus, di mana penyerang mencoba semua kemungkinan kata sandi dalam daftar kata sandi yang telah mereka kumpulkan. Dalam mode ini, session handshake antara perangkat dan router juga relatif mudah dipecahkan, memberikan peluang bagi penyerang untuk mengakses jaringan.
WPA3 mengatasi masalah ini dengan memperkenalkan fitur baru yang disebut DPP (Device Provisioning Protocol) dan WPA3-Personal, yang menggunakan metode autentikasi yang lebih kuat. DPP memungkinkan perangkat untuk menggunakan metode autentikasi yang lebih canggih dengan menggunakan sandi yang lebih kuat. WPA3-Personal, di sisi lain, menggunakan metode autentikasi dengan kombinasi password dan bilangan acak yang disebut SAE (Simultaneous Authentication of Equals), yang menawarkan keamanan yang lebih kuat.
Kata sandi yang digunakan dalam WPA3 lebih kompleks dan kuat. WPA3 menyediakan opsi untuk menggunakan kata sandi dengan panjang hingga 64 karakter, yang dapat terdiri dari kombinasi huruf, angka, dan simbol. Ini membuat serangan kamus menjadi lebih sulit karena meningkatkan jumlah kemungkinan kata sandi.
Dalam perbandingan WPA3 dan WPA2, WPA3 memiliki keuntungan dalam hal keamanan kata sandi yang lebih baik. Namun, penting untuk diingat bahwa kekuatan kata sandi bukan satu-satunya faktor dalam memastikan keamanan jaringan. Melakukan upgrade ke WPA3 juga tidak selalu diperlukan jika jaringan Anda sudah cukup aman dengan WPA2 dan tidak ada ancaman yang signifikan. Keputusan untuk meng-upgrade harus dilakukan setelah mempertimbangkan beberapa faktor, seperti kebutuhan spesifik Anda, kompatibilitas perangkat, dan rekomendasi dari penyedia layanan atau pabrikan perangkat Anda.
Enkripsi
Ketika datang ke enkripsi, WPA3 menawarkan beberapa perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan WPA2. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa WPA3 menggunakan Protokol Key Exchange Simultaneous Authentication of Equals (SAE), yang menggantikan protokol Pre-Shared Key (PSK) yang digunakan dalam WPA2. SAE membuat lebih sulit bagi penyerang untuk melakukan serangan kamus, karena protokol ini mengamankan proses autentikasi dan menukar kata sandi dengan cara yang lebih efektif.
Selain itu, WPA3 juga memiliki fitur Enhanced Open, yang merupakan alternatif enkripsi untuk hotspot Wi-Fi publik yang sebelumnya tidak dienkripsi. Ini memungkinkan pengguna untuk tetap memiliki privasi meskipun terhubung ke jaringan Wi-Fi publik. Fitur ini memperkuat perlindungan data dan membuat lebih sulit bagi penyerang untuk mengakses informasi yang dikirim melalui Wi-Fi publik.
WPA3 juga menyertakan fitur Progosticative Key Caching (PKC), yang memungkinkan perangkat untuk secara otomatis menghubungkan kembali ke jaringan Wi-Fi tanpa interaksi pengguna. Ini mengurangi kebutuhan untuk memasukkan kata sandi setiap kali perangkat terhubung ke jaringan, membuat pengalaman Wi-Fi lebih nyaman dan efisien bagi pengguna.
Secara keseluruhan, WPA3 menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap serangan dibandingkan dengan WPA2. Protokol baru ini juga memberikan perlindungan yang lebih baik untuk perangkat internet of things (IoT), yang sering kali menjadi target serangan dalam jaringan rumah dan bisnis.
Perbedaan enkripsi ini menjadikan WPA3 pilihan yang lebih disarankan untuk keamanan Wi-Fi Anda. Jika perangkat Anda kompatibel dengan WPA3 dan perangkat tersebut berfungsi dengan firmware yang diperbarui, melakukan upgrade ke WPA3 dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap serangan potensial.
Rentang Sinyal
Saat membandingkan WPA3 dengan WPA2, ada perbedaan yang signifikan dalam hal rentang sinyal yang dapat mencapai jaringan Wi-Fi. WPA2 menggunakan metode otentikasi yang dikenal sebagai Pre-Shared Key (PSK) yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan kata sandi tunggal untuk mengamankan jaringan mereka. Namun, ini juga berarti bahwa jika seseorang memperoleh kata sandi tersebut, mereka dapat mengakses jaringan dengan mudah.
WPA3 memperkenalkan Standar Enkripsi Wi-Fi Terbaru (SAE) yang menyediakan metode otentikasi yang lebih aman dan efektif daripada WPA2. SAE bekerja dengan menyembunyikan nomor keamanan yang digunakan dalam handshake otentikasi, sehingga membuat serangan kamus jauh lebih sulit dilakukan oleh penyerang yang mencoba menebak kata sandi.
Dalam hal rentang sinyal, WPA3 memberikan lebih banyak kontrol dan keamanan kepada pengguna. Ini mencegah serangan brute-force dan menyediakan proteksi yang lebih baik terhadap serangan yang melibatkan penyelidikan terhadap jaringan yang tersembunyi (hidden SSID) atau pemindaian (scanning) daftar SSID yang tersedia. Selain itu, WPA3 juga merekomendasikan untuk tidak membiarkan perangkat otomatis bergabung dengan jaringan (auto-join) jika metode otentikasi yang lebih aman tidak tersedia.
Dengan peningkatan keamanan yang ditemukan dalam WPA3, itu menjadi pilihan yang lebih baik dalam mengamankan jaringan Wi-Fi. Sementara WPA2 masih menyediakan keamanan yang cukup untuk sebagian besar kasus penggunaan, WPA3 memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap serangan yang lebih canggih dan rentang sinyal yang lebih luas.