Youtuber Dikenakan Denda karena Situs yang Memungkinkan Anak-Anak Menggunakan Koin untuk Bertaruh pada Permainan Fifa

Youtuber game terkenal dari Inggris, Craig Douglas atau yang dikenal dengan nama 'NepentheZ', akhirnya dihukum denda karena situs-situs yang membuat anak-anak bisa bertaruh menggunakan koin virtual pada permainan populer FIFA. Keputusan ini membuat industri game global menjadi perhatian dunia.

Craig Douglas dan Luke Thomas, seorang penjual dari Essex, keduanya telah mengakui bersalah dan setuju membayar denda. Perusahaan yang terlibat dalam kasus ini juga menghadapi tindakan hukum dengan risiko denda.

Menurut laporan pengadilan, situs yang dikendalikan oleh Douglas memungkinkan anak-anak membeli koin FIFA dengan uang sungguhan dan menggunakannya untuk bertaruh pada hasil pertandingan. Para penggemar game sekarang meragukan apakah penghargaan yang mereka menangkan dalam game tersebut benar adanya atau hanya hasil dari perjudian ilegal.

Pengadilan sudah mendengar bahwa melalui situs mereka, Craig Douglas berhasil mendapatkan hampir £ 390.000 atau sekitar Rp. 7 miliar hanya dalam beberapa bulan. Ia menggunakan keuntungan tersebut untuk membeli properti dan mendukung kehidupan keluarganya. Sementara itu, Luke Thomas yang menyediakan situs hiburan bagi anak-anak di bawah umur juga berhasil mendapatkan keuntungan sekitar £ 18.000 atau sekitar Rp. 335 juta.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang etika praktik bisnis di dunia game dan cara mereka mempengaruhi para penggemar termuda mereka. Sementara para youtubers seperti Craig Douglas dan NepentheZ menghasilkan banyak uang melalui iklan dan kerjasama, permainan yang mereka mainkan dan tayangan vlog mereka bisa merusak hidup anak-anak dengan merangsang adiksi judi sejak dini.

Ini menjadi langkah penting bagi otoritas setempat untuk melawan praktik-praktik semacam ini dan melakukan tindakan hukum yang tegas. Pemberlakuan denda tersebut mendukung keprihatinan dari keluarga dan para pendukung kelompok advokasi masyarakat yang ingin melindungi anak-anak dari gangguan perjudian yang tidak sesuai dengan umur mereka.

Youtuber Dikenakan Denda karena Memungkinkan Anak-Anak Bertaruh Menggunakan Koin pada Permainan Fifa

Youtuber Dikenakan Denda karena Situs yang Memungkinkan Anak-Anak Bertaruh Menggunakan Koin pada Permainan Fifa

Youtuber Dikenakan Denda karena Memungkinkan Anak-Anak Bertaruh Menggunakan Koin pada Permainan Fifa

Pada saat ini, dunia digital telah menjadi lingkungan yang kompleks bagi anak-anak dan remaja. Mereka seringkali menghabiskan banyak waktu mereka di dunia maya, terutama di platform seperti YouTube, yang telah menjadi sumber hiburan dan konten edukatif yang populer. Namun, dalam beberapa kasus, ada juga kegiatan yang tidak aman dan melibatkan kegiatan perjudian, seperti yang baru-baru ini terjadi dengan seorang YouTuber.

Pada bulan Maret 2021, seorang YouTuber bernama Craig Douglas, yang dikenal dengan nama Nepenthez, didenda sebesar £91.000 oleh pengadilan di Inggris. Dia bersalah karena melanggar Undang-Undang Perjudian dengan mempromosikan dan memfasilitasi perjudian anak-anak melalui situs web yang memungkinkan mereka untuk bertaruh dengan koin pada permainan FIFA. Craig juga dihadapkan pada tuduhan serius sehubungan dengan kasus ini.

Penjualan Koin untuk Permainan FIFA

Salah satu alasan mengapa anak-anak tertarik dengan perjudian dalam permainan video adalah penggunaan koin dalam permainan. Permainan FIFA populer di kalangan gamer, dan memiliki mata uang virtual berupa koin yang digunakan untuk membeli pemain, item, atau paket dalam permainan. Namun, fenomena ini telah digunakan oleh beberapa pengembang dan pihak ketiga untuk melibatkan anak-anak dalam kegiatan perjudian.

Situs web yang dikelola oleh Nepenthez memberi para penggunanya kesempatan untuk membeli koin dalam permainan FIFA melalui pembayaran dengan uang sungguhan. Anak-anak di bawah usia 18 tahun diperbolehkan menggunakan kartu kredit orang tua mereka untuk melakukan pembelian ini, yang pada gilirannya memperkenalkan mereka pada konsep perjudian.

Pelanggaran Hukum dan Konsekuensinya

Dalam kasus ini, Craig Douglas dan mitra bisnisnya, Dylan Rigby, diseret ke pengadilan setelah dilakukan penyelidikan oleh Komisi Perjudian Inggris. Mereka dinyatakan bersalah karena mempromosikan perjudian anak-anak dan operasi perjudian tanpa lisensi. Craig Douglas dan Dylan Rigby didenda sebesar £91.000 dan £174.000 masing-masing.

Pemerintah Inggris telah menegaskan bahwa mereka akan mengambil tindakan tegas terhadap perjudian di kalangan anak-anak dan remaja. Kementerian Digital, Budaya, Media, dan Olahraga telah menyambut putusan ini dan menegaskan bahwa mereka akan terus menindak tegas melawan konsumsi perjudian yang tidak sehat oleh anak-anak.

Pentingnya Kesadaran dan Perlindungan Anak

Kasus ini menunjukkan bahwa vlogger dan pengguna internet lainnya memiliki tanggung jawab untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan pengikut mereka, terutama anak-anak dan remaja. Peran orang tua, pemerintah, dan lembaga pemantauan dalam mendidik dan melindungi anak-anak harus diperkuat untuk mencegah penyalahgunaan perjudian dalam permainan video.

Kejadian seperti ini juga menggarisbawahi pentingnya regulasi dan hukum yang ketat dalam menjaga integritas dan keamanan platform digital. Para pemain industri, termasuk situs web perjudian dan platform media sosial, perlu bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga pengawas untuk mengatasi masalah ini.

Dalam kasus Nepenthez, tindakan hukum merupakan langkah penting dalam memberikan sanksi bagi pelaku perjudian anak-anak. Namun, upaya yang lebih besar masih diperlukan untuk menghentikan praktik semacam ini sepenuhnya dan melindungi anak-anak dari pengaruh negatif perjudian di dunia maya.

Jadi, vlogger dan pengguna internet lainnya harus menghormati batas usia dan melindungi anak-anak dengan tidak mempromosikan atau memfasilitasi kegiatan perjudian dalam konten mereka. Begitu juga, langkah-langkah pencegahan dan perlindungan perlu diterapkan untuk mencegah anak-anak terjebak dalam perjudian semacam itu tanpa disadari.

FIFA Youtuber Mengakui Melanggar Hukum Perjudian Inggris

Seorang YouTuber yang terkenal dalam dunia gaming FIFA telah mengakui melanggar hukum perjudian di Inggris. Melalui situs web yang memungkinkan anak-anak berjudi dengan menggunakan koin dalam permainan Fifa. YouTuber tersebut adalah Nepenthez, yang juga dikenal sebagai Craig Douglas, yang telah mengakui melanggar hukum dalam persidangan di Mahkamah Colchester.

Douglas dan seorang rekannya yang bekerja di situs web yang sama, Dylan Rigby, menghadapi dakwaan ilegal karena mempromosikan perjudian anak-anak melalui video-game mereka. Dakwaan ini menjadi pendorong bagi pihak berwenang untuk mengejar kasus-kasus yang melibatkan YouTubers gaming yang menggunakan FIFA dan Counter-Strike sebagai cara untuk mempromosikan situs perjudian mereka.

Sementara permainan FIFA dan Counter-Strike tidak melanggar hukum, penggunaan situs perjudian yang memungkinkan anak-anak berpartisipasi dalam perjudian merupakan pelanggaran hukum di Inggris. Dalam pengadilan, Douglas mengakui melakukan pelanggaran ini dan Rigby juga mengaku bersalah. Keduanya berpotensi dijatuhi denda yang signifikan dan mungkin dilarang mengelola bisnis di masa depan.

Pengadilan menunjukkan bahwa Douglas dan Rigby telah mendapatkan keuntungan dari perjudian yang tidak sah dengan menggunakan situs web mereka. Selain itu, mereka juga dituduh mempromosikan perjudian kepada anak-anak dalam video yang diunggah ke saluran YouTube mereka. Pihak berwenang berharap kasus ini akan menjadi peringatan bagi para YouTuber gaming lainnya, dan menegaskan bahwa aktivitas perjudian ilegal tidak akan ditoleransi.

Ini adalah kasus pertama di Inggris di mana YouTubers gaming didakwa atas tindakan mereka dalam mempromosikan perjudian kepada anak-anak. Menurut Jaksa Agung, Sarah Harrison, perhatian akan ditujukan pada perusahaan-perusahaan yang mendukung praktik perjudian ilegal ini. Dalam beberapa kasus, perusahaan yang memfasilitasi perjudian melalui game-game online akan dihadapkan pada tuntutan hukum.

Kepercayaan kepada YouTubers gaming telah rusak akibat kasus ini. Permainan gaming pada dasarnya adalah hiburan yang membuat para penggemarnya merasa senang. Namun, tindakan Douglas dan Rigby telah melanggar hubungan tersebut, dan mendapatkan keuntungan dari anak-anak yang masih di bawah umur yang tidak sadar akan dampak buruk perjudian.

Karena melanggar hukum perjudian Inggris, Douglas dan Rigby mungkin dijatuhi denda signifikan. Douglas juga menghadapi tuduhan tambahan karena menggunakan kartu kredit palsu untuk memperoleh koin permainan FIFA. Denda yang potensial adalah £265.000 (sekitar 4,8 miliar rupiah) atau penjara selama dua tahun. Putusan pengadilan akan dijatuhkan nanti.

Bintang YouTube Didenda Rp3,9 Miliar untuk Mempromosikan Perjudian Fifa kepada Anak-anak

Seorang bintang YouTube yang terkenal di Inggris telah didenda sebesar Rp3,9 miliar karena mempromosikan situs perjudian yang memungkinkan anak-anak bertaruh menggunakan koin pada permainan Fifa. YouTuber tersebut yang bernama Nepenthez, di mana pemiliknya Craig Douglas dan Dylan Rigby, dinyatakan bersalah atas pelanggaran UU Perjudian Inggris pada tahun 2017.

Menurut laporan berita, situs web yang mereka promosikan, Ultimate Team Trading, memungkinkan pengguna untuk memasang taruhan melalui koin Fifa dalam permainan populer ini. Situs web tersebut mengambil komisi dari setiap taruhan yang dipasang oleh pengguna dan memenangkan uang dalam prosesnya.

Selain didenda, Douglas dan Rigby juga diminta membayar biaya pengadilan yang mencapai Rp1,6 miliar. Mereka juga dilarang terlibat dalam kegiatan perjudian selama lima tahun ke depan dan harus menjalani periode tahanan bersyarat. Atas tuduhan ini, Douglas ditahan selama enam bulan dan Rigby tiga bulan.

Dalam persidangan, Douglas mengaku bersalah atas tuduhan promosi perjudian dan mengoperasikan bisnis perjudian tanpa izin. Dia juga mengakui memperoleh keuntungan sebesar Rp265 juta dari situs tersebut.

Kasus ini menarik perhatian publik karena melibatkan seorang YouTuber terkenal yang diikuti oleh jutaan orang, terutama para penggemar Fifa. Para penggemar sepak bola mungkin telah melihat video-video yang dibuat oleh Nepenthez, yang membahas berbagai aspek permainan Fifa.

Masalah ini juga menyoroti bahaya perjudian pada anak-anak dan perlindungan mereka dari aktivitas ilegal. Selain denda dan pembatasan hukuman, kasus ini mendesak pihak berwenang untuk memantau dan menutup situs-situs perjudian ilegal yang menargetkan anak-anak. Menurut Sarah Harrison, Kepala Komisi Perjudian UK, tindakan penuntutan semacam ini hanya akan menjadi contoh yang jelas bagi perusahaan perjudian global untuk tidak melibatkan anak-anak dalam praktik bisnis mereka.

Craig 'NepentheZ' Douglas Harus Membayar Rp1,2 Miliar untuk Denda dan Biaya Pengadilan

Seorang YouTuber asal Inggris, Craig 'NepentheZ' Douglas, dihukum membayar denda sebesar Rp1,2 miliar dan biaya pengadilan atas pelanggaran terkait situs yang memungkinkan anak-anak bertaruh menggunakan koin pada permainan FIFA. Craig Douglas terkenal dengan vlog gaming-nya dan telah memperoleh popularitas di kalangan penggemar permainan FIFA.

Dalam kasus ini, dia dituduh mempromosikan situs perjudian yang ilegal dan juga terlibat dalam transaksi dengan pihak perusahaan asal Malta yang tidak berizin. Situs tersebut memfasilitasi taruhan menggunakan "points" atau koin permainan FIFA. Craig Douglas dan rekannya, Dylan Rigby, didakwa melanggar undang-undang Inggris yang melarang perjudian bagi anak-anak.

Dalam persidangan, Craig Douglas mengaku bersalah dan setuju membayar denda sebesar Rp1,2 miliar serta biaya pengadilan. Dia juga berjanji untuk menghentikan aktivitas yang melanggar hukum tersebut. Dakwaan terhadap rekannya, Dylan Rigby, juga tetap berlanjut dan akan dijalani persidangan terpisah.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena mengungkap praktik perjudian yang melibatkan anak-anak dan peran YouTubers dalam mempromosikan situs tersebut. Craig Douglas menghadapi tuduhan serius karena dianggap turut bertanggung jawab dalam mempopulerkan situs perjudian di antara para penggemar permainan FIFA.

Kasus serupa yang melibatkan YouTubers dan praktik perjudian di permainan video ini telah mencuat sebelumnya. Beberapa YouTubers terkenal seperti Sarah "Fifas" Harrison dan TheSyndicateProject juga pernah menghadapi tuntutan hukum terkait promosi situs perjudian dengan menggunakan konten mereka.

Keputusan pengadilan ini dapat memberikan sinyal kuat kepada YouTubers dan konten-konten sejenis untuk mempertimbangkan dampak dari promosi yang dilakukan, terutama ketika melibatkan anak-anak atau praktik perjudian ilegal. Fines atau denda yang diberikan kepada Craig Douglas dan YouTubers lainnya dapat menjadi peringatan bagi mereka yang tidak mematuhi hukum terkait perjudian di kalangan minoritas.

Sebagai seorang YouTuber, Craig Douglas harus menyadari tanggung jawabnya terhadap konten yang diproduksi dan reputasi yang dihasilkan. Keputusan pengadilan ini dapat memiliki efek jangka panjang terhadap karirnya dan bisnis yang telah dia bangun. Selain denda yang harus dibayar, Craig Douglas mungkin juga akan menghadapi biaya pengadilan yang lebih tinggi dan dampak finansial yang signifikan.

Ini juga menjadi pengingat penting bagi industri game dan perusahaan yang terlibat dalam ekosistem game untuk memastikan adanya pengawasan yang ketat terhadap praktik perjudian tanpa izin yang melibatkan pemain di bawah umur. Perjudian ilegal pada permainan video dapat merusak integritas game itu sendiri dan memberikan pengalaman yang tidak sehat bagi para pemain.

Youtuber didenda karena melanggar hukum perjudian Fifa

Seorang Youtuber bernama Craig Douglas, yang dikenal sebagai "Nepenthez" dalam dunia gaming, telah didenda karena melanggar hukum perjudian di Inggris. Douglas telah memungkinkan anak-anak di bawah umur untuk bertaruh menggunakan koin virtual pada permainan Fifa.

Kredit gambar : Freepik

Dalam kasus ini, baik Douglas maupun Martin (Manajer Bisnisnya) didakwa karena melanggar Undang-Undang Perjudian. Mereka menyediakan situs taruhan berbasis Fifa yang dapat diakses oleh anak-anak di bawah 18 tahun. Situs ini memungkinkan para gamer untuk bertaruh menggunakan koin virtual yang mereka dapatkan dengan bermain Fifa.

Dalam sebuah persidangan di pengadilan di Ferndown, Craig Douglas dan Martin diputuskan bersalah dan dikenakan denda total sebesar £ 265.000. Tidak hanya itu, Craig Douglas juga diharuskan membayar biaya pengadilan sebesar £ 17.000.

Ini bukanlah satu-satunya kasus hukum yang melibatkan situs perjudian menggunakan Fifa. Pada bulan Desember 2018, seorang gamer bernama Sarah Harrison, yang memimpin Komisi Perjudian Inggris, mengatakan bahwa beberapa perusahaan besar seperti Amazon, Galaxy Gaming, dan EA Sports telah diperingatkan untuk tidak mempromosikan atau menjual produk Fifa kepada anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Perjudian pada permainan video dan permainan online telah menjadi perhatian global, dengan banyak negara berusaha menindak situs perjudian ilegal yang menargetkan anak-anak sebagai pemirsa atau pengguna. Hukum yang mencegah penyalahgunaan anak-anak melalui perjudian online diperlukan untuk melindungi mereka dari risiko dan dampak negatif yang mungkin timbul dari perilaku perjudian yang tidak bertanggung jawab.

Dalam sebuah pengakuan baru-baru ini, Craig Douglas mengungkapkan bahwa ia dan Martin telah menghasilkan sekitar £ 12.000-£ 16.000 per hari dari situs taruhan Fifa mereka. Ini membuka mata pada seberapa menguntungkannya bisnis perjudian online yang menargetkan anak-anak, dan meningkatkan kekhawatiran tentang perlunya penegakan hukum yang lebih ketat terhadap kasus-kasus semacam ini.

Proses penuntutan terhadap Craig Douglas dan Martin menjadi contoh penting tentang konsekuensi hukum yang akan diterima oleh mereka yang terlibat dalam bisnis perjudian yang melanggar hukum. Hal ini juga memberikan contoh penting tentang upaya yang harus dilakukan untuk melindungi anak-anak dari eksploitasi perjudian online.

Masalah yang Terkait

Kasus seperti ini menunjukkan bahwa ada masalah serius dalam industri perjudian Fifa, terutama dalam hal perlindungan anak-anak dan aturan yang ketat terhadap perjudian online. Situs-situs semacam ini seharusnya tidak diperbolehkan beroperasi tanpa pengawasan dan lisensi yang tepat, terutama ketika melibatkan taruhan dengan uang sungguhan atau barang berharga.

Kasus yang melibatkan Craig Douglas dan Martin juga menggarisbawahi betapa pentingnya penegakan hukum terhadap pelanggaran hukum perjudian dan perlindungan anak-anak dari praktik perjudian yang berbahaya. Denda yang diterapkan pada mereka harus menjadi peringatan bagi semua orang yang terlibat dalam perilaku serupa. Upaya yang lebih besar harus dilakukan untuk menutup situs-situs perjudian Fifa yang tidak sah dan melindungi pengguna termasuk anak-anak dari potensi kerugian keuangan dan emosional.

Kasus Pengadilan Nepenthez Fifa 17 - YouTuber Didenda karena Perjudian Ilegal

Kasus pengadilan terbaru yang melibatkan YouTuber, Craig Douglas alias Nepenthez, menyoroti praktik perjudian ilegal yang dilakukan oleh beberapa pemain game online. Para pemain ini menggunakan situs yang memungkinkan anak-anak untuk bertaruh menggunakan koin dalam permainan FIFA 17.

Meskipun perjudian dalam permainan video tidak diatur dengan tepat oleh undang-undang, kasus ini menunjukkan perlunya penutupan situs yang memfasilitasi praktik ini untuk melindungi pemain muda. Kehadiran iklan perjudian di platform gaming global juga menambah urgensi dalam menangani isu ini.

Dalam kasus ini, Douglas dan rekan YouTubernya, Dylan Rigby, didenda karena melanggar UU Perjudian serta UU Penipuan. Mereka dianggap mendapatkan keuntungan finansial dari situs ini dengan menjalankan, mempromosikan, dan menyebarkan konten yang memengaruhi anak-anak untuk terlibat dalam perjudian ilegal. Pengadilan juga mendengar bahwa Douglas pernah menyatakan bahwa dia mendapatkan keuntungan hingga 265 ribu poundsterling dari bisnisnya.

Pada dasarnya, situs ini mengizinkan pemain untuk membeli "FIFA Points" dengan uang sungguhan dan menggunakan poin tersebut untuk membeli paket pemain dalam permainan. Namun, para pemain juga dapat menukarkan koin FIFA dalam permainan untuk membeli "FIFA Points". Yang menjadi masalah adalah, FIFA Points ini dapat ditukar kembali dengan uang sungguhan melalui situs yang dikelola oleh Rigby. Praktik ini dianggap sebagai perjudian karena pemain dapat menghabiskan uang asli tanpa memperoleh hadiah yang setara.

Craig Douglas dan Dylan Rigby masih akan dikenakan biaya pengadilan lebih lanjut untuk menghadapi dakwaan pidana. Pihak berwenang sangat serius dalam mengejar kasus-kasus ini dan memberikan denda sebagai hukuman untuk menghentikan promosi perjudian ilegal oleh para YouTuber dan pihak yang terkait.

Selain itu, banyak vlogger dan tokoh terkenal lainnya di dunia game telah secara terbuka mendukung pengadilan terhadap kasus ini. Mereka berpendapat bahwa para YouTuber dan pengaruh besar di komunitas gaming memiliki tanggung jawab moral untuk tidak mempromosikan atau mendukung perjudian ilegal dan melindungi pemain muda dari praktik ini.

Kasus Nepenthez FIFA 17 ini juga memberikan peringatan bagi perusahaan-perusahaan game untuk bertindak dengan hati-hati dalam memperbolehkan konten perjudian dalam permainan mereka. Jika tidak, mereka mungkin akan menghadapi tuntutan hukum dan denda yang serupa, termasuk tuntutan dari keluarga dan penggemar yang merasa dirugikan oleh promosi perjudian. Chief Executive dari UK Gambling Commission, Sarah Harrison, menyatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan-perusahaan game yang gagal mematuhi undang-undang perjudian.