Seiring dengan pertumbuhan dan kemajuan teknologi modern dengan pesat, demikian juga pengaruhnya terhadap kehidupan dan masyarakat kita. Dampak peningkatan teknologi pada komunikasi, khususnya, sangat luas dan sebagian besar positif, membantu orang tetap berhubungan satu sama lain secara lebih efektif dan efisien. Namun, Anda hanya perlu melihat kelompok remaja terdekat yang terpaku pada ponsel mereka untuk menyadari bahwa ada juga banyak kerugian dari dampak teknologi pada komunikasi.
Seni Percakapan yang Hilang
Teknologi seperti pesan teks dan email memungkinkan kita untuk berkomunikasi dalam kalimat pendek yang diedit dengan hati-hati yang kurang segera dan sepenuhnya menghapus informasi kontekstual yang diberikan oleh nada suara dan bahasa tubuh. Akibatnya, orang yang terhubung dengan orang lain terutama melalui teknologi mungkin merasa sulit untuk terlibat dalam percakapan normal, karena mereka mungkin memiliki masalah dalam memahami isyarat non-verbal karena kurangnya latihan dengan interaksi tatap muka yang tidak dapat dijeda. , diedit atau difilter.
Bahasa yang Memburuk
Buku, kamus, dan risalah telah ditulis tentang kosakata dan kekhasan bahasa gaul online dan pesan teks. Bahasa gaul ini terbukti sangat membingungkan bagi orang-orang yang bukan penutur asli bahasa Inggris, sehingga lebih sulit untuk membedakan arti sebuah kalimat; orang yang secara teratur mengirim pesan teks atau mengobrol online mungkin akhirnya menggunakannya, karena kebiasaan, bahkan dalam situasi yang tidak pantas atau tidak pada tempatnya, seperti dalam pesan bisnis atau esai sekolah.
Mengaktifkan Kekasaran
Karena berkomunikasi melalui teknologi menciptakan penghalang antara orang-orang yang tidak ada saat berbicara tatap muka, beberapa orang mungkin merasa lebih mudah untuk bersikap kasar dan agresif. Pesan yang menghina atau mengancam dari pemberi komentar anonim adalah hal yang wajar bagi siapa saja yang secara teratur menerbitkan konten online, dan bahkan kurangnya anonimitas tidak mengurangi masalah -- argumen Facebook dan sejenisnya juga relatif umum. Sherry Turkle, profesor studi sosial ilmu pengetahuan dan teknologi di MIT, menyarankan bahwa ini terjadi karena teknologi membuat kita tidak harus melihat reaksi orang yang menerima pesan, membuatnya lebih sulit untuk berempati dengannya.
Gangguan Konstan
Teknologi memungkinkan kita untuk selalu dapat dijangkau jika kita menginginkannya, di mana pun kita berada atau apa yang sedang kita lakukan. Meskipun ini dapat bermanfaat, ini juga dapat menyebabkan lingkaran setan stres dan kecemasan di mana orang merasa tertekan untuk segera memeriksa dan menjawab setiap pesan masuk, email atau panggilan telepon terlepas dari apakah itu pantas, karena takut dianggap tidak memadai. atau lalai. Pada gilirannya, ini berpotensi menyebabkan rusaknya hubungan yang sama yang coba dipertahankan oleh orang tersebut.