Perbedaan dan Penggunaan Clean Boot dan Safe Mode - Mana yang Harus Digunakan dan Kapan

Saat Anda mengalami masalah dengan komputer Anda, mungkin Anda pernah mendengar tentang dua metode umum untuk memperbaikinya: clean boot dan safe mode. Tapi apa sebenarnya perbedaan antara keduanya dan kapan sebaiknya Anda menggunakannya?

Clean boot adalah metode yang digunakan untuk memulai komputer tanpa memuat semua program dan layanan yang biasanya berjalan saat startup. Ini sering digunakan untuk mengidentifikasi konflik perangkat lunak yang mungkin menyebabkan masalah pada sistem. Dalam clean boot, hanya program-program penting yang akan dijalankan, sementara program-program lainnya akan dinonaktifkan.

Di sisi lain, safe mode adalah mode operasi yang diaktifkan saat startup untuk memperbaiki masalah yang terkait dengan sistem operasi. Dalam safe mode, komputer akan memulai dengan pengaturan default dan hanya memuat driver dan layanan esensial. Ini berguna ketika Anda menghadapi masalah yang terkait dengan driver perangkat keras, seperti driver video yang rusak atau driver antivirus yang tidak kompatibel.

Jadi, kapan sebaiknya Anda menggunakan clean boot dan safe mode?

  1. Jika masalah yang Anda alami tidak muncul saat komputer dijalankan dalam safe mode, kemungkinan besar masalah tersebut disebabkan oleh program atau layanan yang berjalan selama startup. Dalam hal ini, clean boot bisa menjadi pilihan yang bagus untuk mengidentifikasi program atau layanan yang menyebabkan konflik.
  2. Jika Anda mengalami masalah saat komputer dijalankan dalam safe mode, itu mungkin menunjukkan ada masalah yang lebih dalam dengan sistem operasi. Dalam hal ini, Anda mungkin perlu menggunakan opsi pemulihan atau menghubungi teknisi komputer untuk mendapatkan bantuan.

Harap dicatat bahwa baik clean boot maupun safe mode melibatkan pengubahan pengaturan komputer dan memulai ulang. Ini berarti Anda perlu memahami risiko yang terlibat dan back up semua data penting sebelum melanjutkan.

Dalam kesimpulan, clean boot dan safe mode adalah dua metode yang berbeda tetapi sama-sama bermanfaat untuk mengatasi masalah pada komputer. Pilihlah metode yang tepat berdasarkan sifat masalah yang Anda hadapi. Jika Anda tidak yakin, berkonsultasilah dengan teknisi komputer terpercaya atau lihat sumber daya online terpercaya seperti Trustpilot untuk mendapatkan panduan lebih lanjut.

Perbedaan Clean Boot VS. Safe Mode

Perbedaan Clean Boot VS. Safe Mode dan Kapan Harus Menggunakannya

Apakah Anda sedang mengalami masalah dengan sistem operasi Windows Anda? Jika ya, Anda mungkin membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, termasuk melakukan clean boot atau masuk ke safe mode. Terlepas dari perbaikan yang Anda butuhkan, mengetahui perbedaan antara clean boot dan safe mode akan membantu Anda memilih metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah Anda.

Clean Boot

Clean boot adalah proses memulai Windows dengan satu set minimum item dan layanan yang diperlukan untuk menjalankan sistem operasi. Dalam istilah sederhana, clean boot menghilangkan semua item yang tidak diperlukan dari proses booting. Ini dapat membantu Anda menemukan konflik atau masalah perangkat lunak yang dapat mempengaruhi kinerja komputer Anda.

Untuk melakukan clean boot, Anda perlu mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Tekan tombol "Win + R" untuk membuka jendela "Run".
  2. Ketik "msconfig" dan tekan Enter.
  3. Pada tab "General", pilih "Selective startup" dan hilangkan centang pada "Load startup items".
  4. Pada tab "Services", pilih "Hide all Microsoft services" dan tekan tombol "Disable all".
  5. Klik "OK" dan restart komputer Anda.

Safe Mode

Safe mode adalah mode windows yang membantu Anda mengatasi masalah dengan sistem operasi Anda. Dalam safe mode, Windows hanya akan memuat driver penting dan layanan yang diperlukan. Ini memungkinkan Anda untuk menemukan dan memperbaiki masalah yang terkait dengan driver atau perangkat lunak yang tidak kompatibel.

Untuk masuk ke safe mode, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Restart komputer Anda.
  2. Saat komputer sedang booting, tekan dan tahan tombol "F8" hingga muncul menu "Advanced Boot Options".
  3. Pada menu tersebut, pilih opsi "Safe Mode" menggunakan tombol panah pada keyboard Anda.
  4. Tekan Enter untuk memulai Windows dalam safe mode.

Kesimpulan

Perbedaan antara clean boot dan safe mode terletak pada item dan layanan yang dimuat saat proses booting. Clean boot hanya memuat item dan layanan yang penting, sementara safe mode memuat driver dan layanan yang penting. Clean boot sangat berguna untuk menemukan dan memperbaiki konflik dan masalah perangkat lunak, sedangkan safe mode sangat berguna untuk mengatasi masalah hardware atau driver.

Dalam kasus di mana Anda mengalami masalah dengan sistem operasi Windows Anda, lebih baik memulai dengan clean boot terlebih dahulu dan kemudian beralih ke safe mode jika masalah tidak teratasi. Dengan begitu, Anda akan dapat memperbaiki masalah dengan lebih mudah dan efisien.

Dalam Pengertian Dasar

Ketika menghadapi masalah dengan komputer Windows Anda, terkadang sulit untuk mengetahui langkah apa yang harus diambil untuk memperbaiki masalah tersebut. Dalam momen-momen seperti itu, baik "Safe Mode" maupun "Clean Boot" dapat menjadi pilihan yang berguna untuk memecahkan masalah Anda. Namun, apakah perbedaan antara keduanya? Apa yang harus Anda pilih dan kapan Anda harus menggunakannya?

Pada dasarnya, Safe Mode dan Clean Boot memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengisolasi masalah pada sistem operasi Windows Anda. Namun, ada beberapa perbedaan penting antara keduanya yang perlu Anda pahami untuk memilih metode yang paling sesuai dengan situasi Anda.

Safe Mode

Safe Mode adalah mode operasi Windows yang terbatas, yang memulai sistem dengan hanya memuat driver dan file sistem yang paling dasar. Mode ini berguna ketika Anda mengalami masalah dengan driver perangkat keras atau kesalahan sistem lainnya yang mencegah Windows untuk memulai dengan normal.

Dalam Safe Mode, frustasi terbesar yang mungkin Anda alami adalah penurunan pengalaman pengguna dan keterbatasan fitur yang tersedia. Ini karena Safe Mode hanya memuat driver dan layanan esensial dan tidak memperbolehkan penggunaan driver pihak ketiga atau akses ke banyak fitur Windows.

Safe Mode juga akan memuat Default Settings pada beberapa fungsi Windows, seperti tampilan layar dan suara. Mode ini juga berguna untuk menjalankan pemindaian antivirus yang mendalam atau pembaruan driver yang bermasalah.

Clean Boot

Clean Boot, di sisi lain, adalah proses memulai Windows dengan set minimum layanan dan aplikasi yang menjalankan sistem. Hal ini membantu menentukan apakah masalah yang Anda hadapi terkait dengan program pihak ketiga atau layanan sistem yang tidak diperlukan.

Jika Windows Anda menghadapi masalah, yang mungkin disebabkan oleh program atau driver pihak ketiga, Clean Boot sangat berguna untuk mengidentifikasi sumber masalah. Dengan Clean Boot, Anda dapat menentukan apakah masalahnya ada di dalam Windows atau disebabkan oleh program dan driver pihak ketiga yang Anda instal. Hal ini juga memungkinkan Anda untuk mengisolasi program atau layanan yang menyebabkan masalah tersebut.

Clean Boot tidak membatasi akses Anda ke fitur Windows dan tidak memuat Default Settings. Ini membuatnya lebih fleksibel daripada Safe Mode, tetapi juga dapat membingungkan jika Anda tidak terbiasa dengan proses ini. Clean Boot juga memungkinkan Anda untuk secara manual mengaktifkan atau menonaktifkan setiap program atau layanan yang terlibat dalam proses booting Windows.

Untuk memulai Clean Boot, Anda perlu mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Tekan tombol "Windows" + "R" untuk membuka "Run".

2. Ketik "msconfig" dan tekan "Enter" untuk membuka "System Configuration".

3. Dalam jendela "System Configuration", pilih tab "General".

4. Pada bagian "Selective startup", centang kotak "Load startup items".

5. Pilih tab "Services" dan centang kotak "Hide all Microsoft services". Klik tombol "Disable all" untuk menonaktifkan semua layanan pihak ketiga. Jangan lupa untuk memeriksa "Print Spooler" jika Anda menggunakan printer.

6. Klik "OK" dan "Restart" untuk memulai ulang komputer dengan Clean Boot.

Perbedaan antara Safe Mode dan Clean Boot sangat penting untuk dipahami. Safe Mode berguna ketika Anda perlu memulihkan sistem Windows Anda atau melakukan pemindaian antivirus mendalam. Di sisi lain, Clean Boot membantu Anda mengisolasi masalah yang disebabkan oleh program pihak ketiga atau layanan sistem yang tidak diperlukan.

Anda perlu memilih metode yang sesuai dengan masalah yang Anda hadapi. Jika masalah Anda terkait dengan driver perangkat keras atau kesalahan sistem, Safe Mode mungkin menjadi pilihan terbaik. Namun, jika Anda mencurigai masalahnya berasal dari program pihak ketiga, Clean Boot lebih direkomendasikan untuk memastikan bahwa masalahnya terisolasi.

Dalam kesimpulan, baik Safe Mode maupun Clean Boot adalah alat yang berguna untuk troubleshoot masalah pada sistem Windows Anda. Keduanya memiliki perannya masing-masing untuk memulihkan sistem dan memperbaiki masalah yang berbeda. Mempahami perbedaan antara keduanya dan kapan harus menggunakannya adalah kunci untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif.

Fungsi dan saat digunakan

Saat mengalami masalah dengan komputer atau Laptop Windows Anda, seringkali Anda perlu melakukan beberapa tindakan pemecahan masalah untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam beberapa kasus, membersihkan boot dan mode aman adalah dua metode yang umum digunakan. Ini adalah dua metode pemecahan masalah yang berbeda namun saling terkait, dan penting untuk memahami perbedaan dan menerapkan masing-masing metode dengan benar.

1. Clean Boot

Metode Clean Boot adalah langkah-langkah yang diambil untuk memulai komputer Anda dengan hanya program dan layanan dasar yang diperlukan. Ini membantu mengisolasi masalah yang diakibatkan oleh aplikasi pihak ketiga atau layanan yang tidak kompatibel dengan sistem operasi Anda.

Jika Anda mengalami kesalahan sistem, kelambatan, atau sering mengalami crash dan ingin mencari tahu apakah masalah tersebut disebabkan oleh aplikasi pihak ketiga, melakukan Clean Boot dapat membantu Anda mengetahuinya. Dalam Clean Boot, Anda menonaktifkan semua aplikasi pihak ketiga yang dimulai otomatis saat komputer Anda dinyalakan.

Anda perlu mengikuti langkah-langkah berikut untuk melakukan Clean Boot pada Windows :

  1. Pertama, tekan tombol "Windows + R" dan ketik "msconfig" untuk membuka "System Configuration".
  2. Selanjutnya, dari tab "General", pilih "Selective Startup" dan hilangkan centang pada "Load Startup Items".
  3. Setelah itu, pada tab "Services", centang kotak "Hide all Microsoft services" dan kemudian tekan tombol "Disable all".
  4. Klik "Apply" dan "OK" untuk menyimpan perubahan yang telah Anda lakukan.
  5. Terakhir, restart komputer Anda untuk menerapkan langkah-langkah Clean Boot.

Dengan melakukan Clean Boot, Anda akan memulai komputer dengan program pihak ketiga yang dinonaktifkan. Anda dapat menggunakannya untuk menentukan apakah masalah yang Anda alami terkait dengan program pihak ketiga atau bukan.

2. Safe Mode

Pada mode aman, komputer Anda akan memulai hanya dengan driver dan layanan dasar yang diperlukan. Ini sangat berguna ketika Anda mengalami masalah yang berhubungan dengan driver perangkat keras atau masalah yang mencegah sistem anda dimuat dengan baik.

Safe Mode memungkinkan Anda untuk memperbaiki atau menghapus driver yang salah, perangkat lunak yang tidak kompatibel, atau mengembalikan pengaturan sistem ke versi sebelumnya. Anda juga dapat menginstal ulang driver atau perangkat lunak yang dapat memperbaiki masalah yang muncul saat komputer dimulai dalam mode normal.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk memulai komputer Anda dalam mode aman:

  1. Pada Windows 10, tekan tombol "Windows + I" untuk membuka "Settings". Pilih "Update & Security", lalu pilih "Recovery". Di bagian "Advanced startup", klik "Restart now".
  2. Pada Windows 7, restart komputer Anda terlebih dahulu. Setelah itu, tekan tombol F8 secara berulang-ulang hingga muncul menu "Advanced Boot Options". Pilih "Safe Mode" dengan menggerakkan panah ke bawah pada keyboard dan tekan tombol "Enter".
  3. Pada Windows 8 dan 8.1, tekan tombol "Windows + I" untuk membuka "Settings". Pilih "Update & Security", lalu pilih "Recovery". Di bawah bagian "Advanced startup", klik tombol "Restart now". Setelah itu, pilih "Troubleshoot" > "Advanced options" > "Startup Settings" > "Restart". Selanjutnya, pada layar "Startup Settings", tekan tombol F4 untuk memilih "Safe Mode".

Setelah komputer Anda berhasil memulai dalam Safe Mode, Anda dapat memperbaiki masalah yang mungkin terjadi selama startup atau melakukan penghapusan atau penyesuaian terkait driver dan perangkat lunak.

Kesimpulan

Jadi, saat mengalami masalah dengan sistem operasi Windows, baik itu kesalahan sistem, aplikasi pihak ketiga yang tidak berfungsi dengan baik, atau masalah driver yang membuat komputer Anda tidak dapat memulai dengan benar, Clean Boot dan Safe Mode dapat membantu memperbaiki masalah tersebut.

Clean Boot berfokus pada memulai komputer dengan program pihak ketiga yang berlebihan dinonaktifkan, sedangkan Safe Mode memulai komputer hanya dengan driver dan layanan dasar yang diperlukan. Jadi, Clean Boot tidak melibatkan masalah driver pihak ketiga, sementara Safe Mode memungkinkan Anda untuk mendiagnosis masalah driver dan melihat apakah driver yang salah atau tidak kompatibel menyebabkan masalah.

Disarankan untuk mencoba Clean Boot terlebih dahulu karena lebih selektif dalam menonaktifkan program pihak ketiga. Jika masalah terus berlanjut dalam Clean Boot, maka Anda dapat mencoba masuk ke Safe Mode untuk melakukan troubleshooting yang lebih intensif dan memperbaiki masalah yang mungkin muncul dari driver perangkat keras atau aplikasi pihak ketiga.

Jadi, pahami perbedaan antara Clean Boot dan Safe Mode, dan gunakan keduanya dengan benar sesuai kebutuhan. Itu akan membantu Anda dalam menemukan akar masalah dan mengatasi masalah dengan cara yang efektif.

Kapan Harus Menggunakannya

Perbedaan antara Clean Boot dan Safe Mode adalah bahwa Clean Boot dilakukan saat masalah terjadi saat Windows dimulai, sedangkan Safe Mode digunakan ketika Windows tidak dapat mulai dengan baik.

Anda harus menggunakan Clean Boot ketika:

  1. Sistem Anda mulai dengan masalah performa.
  2. Anda mengalami konflik driver atau program yang tidak diketahui.
  3. Anda mendapatkan pesan kesalahan yang tidak dapat Anda identifikasi penyebabnya.
  4. Anda ingin menghapus atau menonaktifkan aplikasi pihak ketiga yang mungkin menjadi penyebab masalah.
  5. Anda ingin memperbaiki masalah terkait boot atau pemulihan.

Di sisi lain, Safe Mode digunakan ketika:

  1. Windows Anda tidak dapat memulai dengan baik dan ada kerusakan sistem yang parah.
  2. Anda ingin mendeteksi dan memperbaiki masalah yang mungkin disebabkan oleh program atau driver yang tidak kompatibel.
  3. Anda perlu menjalankan pemulihan sistem atau pemulihan dari partisi pemulihan.
  4. Anda ingin memeriksa atau memperbaiki masalah yang terjadi setelah instalasi driver atau program baru.
  5. Anda mencurigai bahwa virus atau malware telah menginfeksi sistem Anda.

Pemahaman tentang perbedaan dan kapan harus menggunakan Clean Boot dan Safe Mode akan membantu Anda mengatasi masalah yang mungkin timbul saat menggunakan Windows. Jadi, pastikan Anda memilih metode yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan sumber masalah yang mungkin Anda hadapi.

Kapan Melakukan Clean Boot

Jika Anda mengalami masalah atau kesalahan dalam sistem operasi Windows Anda, melakukan clean boot bisa menjadi metode yang efektif untuk memperbaiki masalah tersebut. Clean boot adalah proses memulai Windows dengan menggunakan konfigurasi dasar dan mengisolasi perangkat lunak atau layanan yang dapat menyebabkan masalah. Berikut adalah beberapa situasi di mana Anda harus melakukan clean boot:

  • Jika Windows Anda mengalami crash berulang atau sering muncul blue screen of death (BSOD).
  • Jika sistem Anda sangat lambat dan tidak responsif.
  • Jika Anda mengalami masalah dengan program atau aplikasi tertentu yang tidak dapat diatasi dengan cara biasa.
  • Jika Anda mencurigai bahwa ada program atau layanan yang berjalan di latar belakang yang menyebabkan masalah dalam sistem Anda.
  • Jika Anda ingin melakukan troubleshooting untuk mengidentifikasi program atau layanan yang menyebabkan masalah di sistem Anda.

Melakukan clean boot dapat membantu Anda mengidentifikasi dan memperbaiki masalah pada sistem operasi Windows Anda. Namun, sebelum melakukan clean boot, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui:

  1. Clean boot hanya memengaruhi konfigurasi perangkat lunak dan layanan di sistem operasi Windows Anda. Clean boot tidak akan menghapus atau mengubah data apa pun.
  2. Clean boot akan mematikan semua layanan pihak ketiga dan program startup yang tidak penting. Namun, beberapa program terkadang tetap berjalan di latar belakang meskipun Anda telah melakukan clean boot.
  3. Anda dapat melakukan clean boot dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Tekan tombol Windows + R untuk membuka jendela Run.
  2. Ketik "msconfig" (tanpa tanda kutip) di dalam kotak teks Run dan klik "OK".
  3. Di dalam jendela System Configuration, pilih tab "Services", lalu centang kotak "Hide all Microsoft services".
  4. Klik tombol "Disable all" untuk menonaktifkan semua layanan yang tidak penting.
  5. Pilih tab "Startup" dan klik "Open Task Manager".
  6. Di dalam Task Manager, matikan semua program startup yang tidak penting dengan mengklik kanan pada item tersebut dan memilih "Disable".
  7. Tutup Task Manager dan kembali ke jendela System Configuration.
  8. Klik "Apply" dan "OK" untuk menyimpan perubahan.
  9. Setelah itu, restart komputer Anda.

Saat komputer Anda sudah selesai melakukan proses booting, sistem Anda akan berada dalam clean boot environment. Dalam clean boot environment, Anda dapat melakukan troubleshooting dan menguji sistem Anda untuk mencari tahu program atau layanan mana yang menyebabkan masalah.

Jika Anda sudah selesai melakukan troubleshooting dan ingin mengembalikan sistem ke kondisi semula, Anda dapat mengikuti langkah-langkah di atas dan memilih "Normal startup" di dalam jendela System Configuration.

Ingatlah bahwa melakukan clean boot harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat mempengaruhi fungsi sistem operasi Windows Anda. Pastikan Anda memahami apa yang Anda lakukan dan memiliki cadangan data yang cukup sebelum melakukan clean boot.

Kapan Menggunakan Safe Mode

Kapan Menggunakan Safe Mode

Safe Mode adalah salah satu metode yang berguna untuk memperbaiki masalah yang mungkin terjadi saat start-up atau booting komputer. Berikut ini adalah situasi yang tepat untuk menggunakan Safe Mode:

1. Mengatasi Masalah saat Booting

Jika Anda mengalami kesulitan saat sistem operasi Windows 10 Anda tidak dapat memulai dengan benar, Safe Mode adalah opsi yang baik untuk memecahkan masalah ini. Dalam Safe Mode, Windows hanya akan memuat perangkat lunak dan pengaturan dasar, yang memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang mempengaruhi startup.

2. Menghapus Program yang Tidak Dapat Dihapus secara Normal

Dalam beberapa kasus, ada program atau aplikasi pihak ketiga yang 'menempel' dalam sistem Anda dan tidak dapat dihapus atau diuninstall dengan cara biasa. Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan Safe Mode untuk memulai komputer Anda dengan jumlah minimal driver dan layanan, sehingga memungkinkan Anda untuk menghapus program yang sulit dihapus tersebut.

3. Memperbaiki Masalah dengan Driver Perangkat Keras

Terkadang, sistem dapat mengalami masalah dengan driver perangkat keras, yang dapat menyebabkan masalah yang berbeda - mulai dari layar yang kabur hingga penurunan kinerja sistem. Safe Mode dengan Jaringan dapat membantu Anda secara manual mengidentifikasi driver yang problematic dan memperbaikinya agar komputer Anda berfungsi dengan baik.

Note: Safe Mode juga berguna saat Anda perlu melakukan pemulihan sistem atau mengkonfigurasi perangkat lunak antivirus Anda untuk melakukan pemindaian yang mendalam untuk menghapus ancaman keamanan.

Jadi, jika Anda mengalami masalah yang sulit diatasi saat start-up, terkait penghapusan program tertentu, atau ingin melakukan pengecekan driver perangkat keras, Safe Mode adalah opsi yang tepat untuk Anda.

Clean Boot

Ketika Anda mengalami masalah dengan sistem operasi Windows Anda, seperti kesalahan saat memulai atau kinerja yang lambat, langkah terbaik yang dapat Anda lakukan adalah melakukan boot bersih atau clean boot. Ini adalah metode yang efektif untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang mungkin disebabkan oleh konflik program atau layanan yang berjalan pada sistem Anda.

Clean boot adalah proses memulai Windows dengan mengaktifkan hanya program dan layanan dasar yang diperlukan untuk menjalankan sistem. Dengan melakukan ini, Anda dapat mengisolasi masalah dan menentukan apakah program pihak ketiga atau layanan menyebabkannya.

Untuk melakukan clean boot, Anda perlu mengikuti langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Disable program startup

Pertama, Anda perlu menonaktifkan program yang biasanya dimulai saat sistem Anda dinyalakan. Ini termasuk program antivirus atau utilitas sistem lainnya yang mungkin berjalan di latar belakang.

Langkah 2: Menonaktifkan layanan non-essential

Selanjutnya, Anda perlu menonaktifkan layanan yang tidak diperlukan agar tidak berjalan saat sistem dinyalakan. Hal ini akan membantu mengisolasi kemungkinan konflik dengan program lain.

Langkah 3: Restart sistem Anda

Setelah Anda menonaktifkan program dan layanan yang tidak diperlukan, lanjutkan dengan me-restart sistem Anda. Windows akan dimulai dengan clean boot, hanya menjalankan program dan layanan dasar.

Dengan melakukan clean boot, Anda dapat melihat apakah masalah yang Anda alami terkait dengan program atau layanan tertentu pada sistem Anda. Jika masalahnya hilang setelah melakukan clean boot, kemungkinan besar ada konflik dengan program atau layanan yang telah Anda nonaktifkan.

Clean boot juga sangat membantu dalam upaya pemecahan masalah dan perbaikan sistem. Dengan memulai Windows dengan konfigurasi paling dasar, Anda dapat lebih mudah mengidentifikasi dan documentasi semua layanan dan program yang berjalan, serta melihat apakah ada perubahan yang telah Anda buat yang menyebabkan masalah.

Perlu diingat bahwa clean boot berbeda dengan safe mode. Safe mode adalah mode pemecahan masalah lainnya yang memulai Windows dengan keadaan minimal, hanya menjalankan perangkat lunak dan layanan esensial. Safe mode hanya dapat diaktifkan saat Anda menghadapi masalah booting atau kinerja sistem yang serius, sementara clean boot dapat Anda lakukan untuk tujuan troubleshooting rutin.

Jadi, ketika harus melakukan clean boot dan bagaimana cara melakukannya? Clean boot direkomendasikan ketika Anda mengalami masalah seperti kesalahan saat memulai, kinerja yang buruk, atau konflik antarprogram. Ini adalah langkah pertama yang direkomendasikan oleh banyak ahli untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang terkait dengan sistem operasi Windows Anda.